Riyadhus Shalihin Bab Memuji dan Bersyukur Kepada Allah
23 Maret 2012 // 0 Comments“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu [98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.” (QS.Al-Baqarah[2]:152)
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS.Ibrahim[14]:7)
“Dan katakanlah, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah.” (QS.Al-Isro’[17]:111)
“Dan penutup doa mereka adalah:’Alhamdulillahi rabbil alamin.’”(QS.Yunus[10]:10)
1. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Nabi saw. diisra’kan beliau diberi dua gelas minuman yang berisi khamr (sesuatu yang memabukkan) dan susu, kemudian memperhatikan kedua gelas itu, lalu mengambil gelas yang berisi susu, kemudian malaikat Jibril as. berkata: Alhamdulillahilladzii hadaaka lil fithrah, lau akhadztal khamra ghawa ummatuka (segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada engkau kepada fithrah, seandainya engkau mengambil khamr niscaya tersesatlah ummatmu).”(HR.Muslim)
2. Sedang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda:
“Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan memuji Allah, maka tidak sempurnalah perbuatan itu.” (HR. Abu Dawud)
3. Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
“Apabila anak seseorang meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya:Kamu telah mencabut nyawa anak hamba-Ku? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya lagi:Kamu telah mencabut buah-hatinya? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya: Apakah yang diucapkan oleh hamba hamba-Ku? Para malaikat menjawab:Ia memuji-Mu dan mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun (Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya).
Kemudian Allah Ta’ala berfirman:Bangunlah sebuah rumah di sorga untuk para hamba-Ku itu dan namailah Bait Al-Hamd.” (HR. Turmudzi)
4. Dari Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah merasa puas terhadap hamba-Nya yang apabila makan dan minum selalu memuji-Nya.” (HR.Muslim).[]
*) Diketik ulang dari Terjemah Riyadhus Shalihin jilid 2, Imam Nawawi, penerjemah Achmad Sunarto, Penerbit Amani, Jakarta, 1999.
Similar posts
-
Sejarah Kesyirikan Pertama Kali
2 Juni 2015 // 0 CommentsBismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’duSebelum kita belajar mengenai kesyirikan...
-
Tulisanmu, Masa Depanmu [Syaikh DR. Safiq Reza Basalamah,MA]
13 Maret 2015 // 0 CommentsKetahuilah tulisanmu akan ditimbang di akhirat kelak. Adakah kau akan berbahagia tatkala engkau ...
-
Studi Islam Intensif 2014
11 Mei 2014 // 0 CommentsApa itu Studi Islam Intensif (SII)? Studi Islam Intensif adalah kegiatan yang diadakan oleh Unit Ke...
-
Menggapai Shalat Khusyu'
22 Januari 2014 // Comments OffAl Qurthubi mengatakan bahwa khusyu adalah suasana didalam jiwa yang tertampakkan pada anggota tubuh...